Yang membuatku terkejut adalah karena 'nggak menyangka telah melakukan kesalahan, yakni mencantumkan gambar tanpa mencantumkan sumber, hal yang paling pantang bagiku selama rajin menulis. Bukan hanya di media publik, bahkan untuk kalangan sendiri pun selalu 'kupastikan mencantumkan sumber apabila mengutip dan menjadikannya sebagai referensi.
Yang lebih mengejutkan lagi, aku merasa melakukan hal yang sama pada tulisan pertama dan kedua, namun kenapa pada tulisan ketiga ini yang "tertangkap"? Sempat mikir-mikir, tapi sudahlah, anggap saja yang "tidak tertangkap" karena faktor keberuntungan. Dan aku memang salah untuk yang kali ini. Namanya juga pendatang baru, harus lebih banyak belajar.
Pembelajaran yang aku dapatkan yang mungkin juga berguna pada situasi lain adalah selalu ada potensi kesalahan walau sudah merasa sempurna (pada kenyataannya, memang tiada yang sempurna, 'kan?). Oleh sebab itu, check and recheck sangat dibutuhkan. Kedua, kondisi yang satu belum tentu sama dengan kondisi lainnya. Oleh sebab itu, cepatlah beradaptasi. Dan ketiga, berbesar hati dalam menerima koreksi. Oleh sebab itu, lapangkan dada dan siap lakukan perbaikan.
Yang terakhir dan menjadi yang paling penting, berterima kasihlah kepada yang sudah mengingatkan kesalahan sebab itu berarti sang pengingat masih memberi perhatian sekaligus berharap ada kemajuan pada diri kita.
Tetap semangat!