Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Mochi di Tanah Jepang, Jadah di Tanah Jawa

4 Januari 2014   01:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 854 11
Mochi, salah satu nama makanan Jepang ini, jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris adalah Cake rice. Tapi, terjemahan ini rasanya tidak klop sama sekali, karena yang namanya mochi itu sebetulnya bukan cake. Mochi jelas-jelas tidak berasa manis dan tidak lembut di lidah. Jika kita menggigitnya akan ada semacam tarik menarik antara tangan dan gigi, tidak lembut seperti layaknya tekstur cake.

Mochi terbuat dari nasi yang ditumbuk. Mochi yang baru saja dibikin tidak ada rasanya, jika diberi tambahan seperti misalnya kacang merah yang diberi gula, barulah berasa manis. Kegiatan untuk menyambut tahun baru yang berhubungan dengan mochi ada dalam tulisan yang berjudul Satu Lawan Satu Bentuk Kerjasama Orang Jepang, .

Di daerah Jawa, semacam mochi ini disebut jadah atau tetel. Cara membuatnya dicampur dengan kelapa, jadi rasanya legit dan lebih gurih. Di daerah lain sepertinya juga ada mirip mochi, yang terbuat dari tepung ketan dan dalamnya ada bahan tambahan kacang manis.

Mochi di Jepang, dipakai sebagai syarat untuk menyambut segala sesuatu yang baru. Untuk menyambut tahun baru orang-orang memajang 鏡餅Kagami Mochi di rumah, atau dipajang dimana saja yang diyakini akan diberkahi oleh sang Penguasa Alam. Bentuknya seperti snowman yang diatasnya diletakkan sebutir jeruk, sebagai tanda kemakmuran. 鏡開きKagami biraki, maksudnya, mochi ini akan dibelah dan dimakan kira-kira 2 minggu setelah tahun baru.

Warna kuning dari jeruk yang ada di bagian atas kagami mochi menandakan bahwa kebahagiaan itu harus dicari dan dipertahankan dengan sekuat tenaga. Membuat mochi tidaklah mudah, begitu jadi pun juga masih penuh perjuangan untuk mengunyahnya. Dan juga untuk menelannya, diperlukan kehati-hatian, terutama bagi yang sudah memakai gigi palsu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun