Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Benarkah Komunikasi Itu Sangat Penting?

28 Mei 2023   11:18 Diperbarui: 28 Mei 2023   11:21 296 2
Berawal dari kesal dengan seorang suami yang mungkin melakukan kesalahan di mata seorang istri. Tapi suamipun tidak merasa bersalah atas apa yang dilakukannya, mungkin ia berfikir bahwa apa yang di lakukannya itu hanya sebuah keisengan atau hanya sekedar hiburan, sedangkan apa yang dilihat seorang istri itu suatu hal yang membuat kesal sebenarnya, bahkan kekesalan itu membuatnya cemburu dan berbuahlah rasa jengkel didalam hati sang istri. Pertama istri bertanya kepada suami apa yang dilakukannya saat itu, tapi suami menjawabnya mungkin dengan bercandaan atau kejujuran, tapi yang jelas bagi sang istri itu sangat membuat kesal dirinya bahkan ia merasa suami menyenangi hal itu karena ia menjawab hanya keisengan saja karena belum ada pekerjaan, setelah istri bertanya tadi sang suami lanjut menjawab sekarang sudah ada pekerjaan, menambahlah deretan kekesalan dalam hati sang istri. Ok akhirnya sang istri mulai kesal tetapi istri berharap suami menyadari hal itu dan segera minta maaf bukan hanya jawaban keisengan saja, seolah-olah dalam pikiran si istri ia mendapatkan kesenangan dari keisengan tadi yang berarti bahagia di atas kekesalan dirinya. Itulah pikiran dan perasaan sang istri saat itu. Pada dasarnya perempuan selalu menggunakan perasaan untuk menanggapi sebuah masalah, sedangkan laki-laki menanggapi sebuah masalah menggunakan pikiran atau logikanya. Hal itu sesuai dengan teori John Gray pada bukunya yang berjudul Men from Mars, Women from Venus bahwa "perempuan berpikir dengan perasaan atau emosi, sedangkan laki-laki mengedepankan logika".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun