Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Rinduku Tersemat Dibutir-butir Padi

17 Desember 2014   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 38 0

Di luar terus hujan, meski tidak sederas pagi tadi. Dia menyaksikan titik-titik air berjatuhan di balik jendela. Sebelum menggapai tanah, sebagian terperangkap di atas dedaunan yang sedari tadi diguyurnya, lalu jatuh pelan-pelan di sela-sela batang, ke tanah, meresap, lalu kembali pada daun memalui akar. Diperhatikannya separuh lagi, terbentur di ujung rerumputan sehingga memecah kristal-kristal air lalu berbaur dengan lumpur meluruhkan bening yang melingkupinya. Dia menyukai pemandangan ini. Pun pada gemericik air yang memenuhi genderang telinga, seakan-akan mengirim ritme pada alam bawah sadar. “Aku rindu hamparan padi yang meliuk-liuk bersama hujan.”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun