Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Era Pembaharuan dan Hilangnya Marwah Kemanusiaan

12 Agustus 2014   23:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42 20 2
Manusia hidup dalam keterlibatan secara sosial untuk membangun jati diri, pola, dan perilaku di dalam suatu komunitas dan kelompok.

Salah satu hal yang membuat manusia hidup dalam egosentrisnya sendiri karena faktor lingkungan yang memperbolehkan demikian. Seseorang memilih cara dan pola tidak terlepas dari peran lingkungan yang membentuknya.

Informasi dalam bentuk bacaan dan lisan yang memberikan ruang kepada semua pribadi untuk mengolahnya secara individualistis. Mekanisme inilah yang kemudian membentuk pribadi-pribadi yang mungkin saja sangat berbeda dengan pendapat kemanusiaan. Manakala kita menjumpai kasus dimana adanya seseorang yang mengalami bipolar disorder dan adanya kasus pembunuhan dan sebagainya.

Era pembaharuan yang saya maksudkan dalam tulisan ini bisa ditelaah secara jelas setelah melihat perubahan dan perkembangan teknologi internet yang sangat pesat. Perkembangan internet yang telah menyatukan dunia dalam ruang lingkup virtual yang sangat sempit telah membuka ruang diskusi yang seluas-luasnya dan tidak terbatas.

Dalam satu sisi yang lain, kita hanya bisa memberikan kritik, dan di satu sisi yang lain tidak memiliki makna sama sekali. Inilah era pembaharuan dimana pola-pola menjadi sebuah suguhan informasi yang tertata sebagai sebuah rutinitas bukan sebagai sebuah temuan.

Orisinalitas dan tiruan hanyalah kata-kata yang tidak mengandung makna sebab pelaku penyebaran tidak ditemukan pada ihwal mulanya.

Internet menjadi sebuah era pembaharuan dimana semua insan boleh menikmati suguhan yang dianggap dahulu sebagai sesuatu yang tabu kini menjadi layak konsumsi.

Apakah yang membuat ini berpengaruh terhadap kemanusiaan?. Secara garis besar kita mengenali pola komunikasi sosial yang telah terjadi saat ini. Orang berkomunikasi secara virtual, di satu sisi hal ini menguntungkan karena manusia terkadang memiliki keterbatasan untuk melakukan komunikasi verbal tatap muka dan pertemuan secara langsung dalam suatu area yang terjangkau dalam jarak pandang.

Di satu sisi manusia kini hidup dalam kebohongan sosial, di mana merasa tidak memiliki tuntutan untuk bertemu, bersosial dan berkontribusi.

Hilangnya marwah ini adalah hilangnya sebuah tatanan sosial yang kemudian dikatakan primitif dalam jangka waktu dua puluh tahun ke depan. Manusia akan hidup secara fisik namun bersosial secara virtual dan meminimalisir segala kontak sosial yang kita nyakini nyata.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun