Apakah sesungguhnya definisi dari batas itu, sehingga banyak pihak yang ingin menyeberanginya? Apakah ia selalu terlihat? Seperti apakahsebenarnya wujud sebuah batas? Dalam berlalu lintas, batas jalan pastilah terlihat dengan jelas. Dalam sebuah peta, batas wilayah juga tertera dengan garis yang tegas. Sebuah negara akan meminta passport untuk orang yang hendak memasukinya. Bagaimana dengan batas dalam interaksi dengan pihak yang lain? Antara ada dan tiada, batas mampu menelusup dalam komunikasi antar manusia, antar bangsa, antar suku. Hal inilah yang dialami juga dalam seni pertunjukan Tiongkok di Semarang.
Pementasan seni pertunjukanTiongkok di Semarang sejak Era Reformasi memang selalu menyita perhatian dari khalayak umum, baik bagi warga Tionghoa maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal itu dikarenkan adanya kerinduan terhadap budaya leluhur Tiongkok yang sudah lama tertidur akibat INPRES no. 14 tahun 1967. Pemerintahan alm. Gus Dur yang mencabut INPRES tersebut lambat laun mengakibatkan masyarakat Tionghoaberlomba-lomba untuk mengeksiskan kesenian tradisionalnya. Pemerintah Kota Semarang yang melihat euforia seni Tiongkok kembali digelar dimuka umum, menyambut baik fenomena tersebut; bahkan mereka telah mengagendakan beberapa acara nasional dan memberikan ruang ekspresi bagi mereka.