Bukan kesalahan Pak Djan Farid tentunya.
Kegagalan ini hanya menguatkan betapa Pak Beye dalam reshuffle ini, layaknya Indonesian Idol, hanya seolah-olah bekerja kerasdan serius dalam pemilihan calon menteri. Tak lazim, menteri yang dicalonkan, diumumkan kemudian mengikuti pemeriksaan kesehatan.
Seolah-olah serius melaksanakan hak prerogatif presiden, menimbang Pak Beye harus pindah kantor ke Puri Cikeas.
Gagalnya Pak Djan Farid menjadi menteri adalah 'double blow' atawa pukulan telak buat Pak Beye dan Pak Djan Farid.