Ini bukan analisa yang berlebihan.
Mengapa demikian?
PKS akan memainkan kartu turf yang sangat dikhawatirkan oleh Pak Beye : embarrassment politic.
Ingat Ginanjar Kartasasmita, Akbar Tanjung pada tahun 1998 saat Pak Harto akan membentuk kabinet baru? Tokoh-tokoh yang dianggap setia oleh Pak Harto ternyata tak bersedia duduk dalam kabinet yang akan dibentuk, artinya Pak Harto kehilangan dukungan.
Hal yang sama. Begitu Pak Beye mengumumkan KBI jilid IIb, yang mana utusan PKS berkurang, maka sekaligus ketiga menteri dari PKS akan langsung mengundurkan diri, seperti sikap politik tradisional Jawa disebut tiji tibeh (mati siji mati kabeh). Memang sedikit berbeda dengan pengalaman Pak Harto, namun Pak Beye 'dipermalukan' secara politik, citra yang selama ini dibangun seketika habis.
Atau skenario lain, jumlah menteri dari PKS tetap empat (4) namun personilnya diganti. Mungkin skenario win-win solution seperti ini yang sedang dibahas. Kedua belah pihak tidak kehilangan muka.
Daripada kehilangan muka, Pak Beye pikir lebih baik pertahankan. Ntar juga rakyat lupa.