Yang sebenarnya, apakah terlalu banyak jumlah atasan guru swasta yang tidak sejahtera dan tidak profesional, sehingga demikian pula jumlah bawahannya yang senasib? Padahal menjadi tidak sejahtera dan tidak profesionalnya para guru swasta, ini jelas-jelas mempertontonkan terlalu besarnya jumlah atasan yang tidak peduli kesejahteraan dan keprofesionalan bawahannya.
Kalau toh tidak demikian halnya, tapi masih tetap ada yang tidak dapat dipungkiri banyak pemerhati pendidikan, bahwa ternyata terlalu banyak guru swasta yang tidak sejahtera dan tidak profesional, bukan?
KEMBALI KE ARTIKEL