Tetapi, jika demikian yang saya lakukan, ada pendapat yang saya iyakan, bahwa itu akan sama artinya saya mengabaikan pergolakan batin anak saya. Lalu, mengapa saya bukannya membantu anak saya guna mengenali minat dan kebutuhannya, kok malah cenderung memaksakan minat dan kebutuhan saya sendiri kepada anak-anak saya.
Bagi saya, inilah salah satu tantangan besar yang harus saya hadapi atau mungkin malah ini pula yang seharusnya dihadapi oleh kebanyakan orangtua masa kini.
Oleh karena itu, memberikan peluang untuk pelbagai pengalaman dan lalu mengiyakan anak saya memilih jalannya sendiri adalah wujud nyata rasa hormat saya bagi jatidirinya, bagi cita-citanya, dan hasratnya guna membuat keputusan sendiri.