Masifitas Judi Online
Iklan Judol bisa gampang kita temui di pelbagai macam media sosial seperti Instagram, YouTube, Facebook. tidak sedikit para Influencer yang memiliki jangkauan audiens lebih luas  mempromosikan Judol tersebut. Kita bisa menyaksikan, sudah banyak sekali kasus selebgram yang promosikan situs judol. Beragam pula pengakuan selebgram tersebut dalam mendaptkan imbalan, perbulannya mereka ada yang mendapatkan 4,5 juta, 5 juta, 7 juta, 10 juta dst.
Survei Populix 2023 berjudul "Understanding the Impact of Online Gambling Ads Exposure" menunjukkan bahwa 84 persen pengguna internet di Indonesia sering melihat iklan judi online di media sosial seperti Instagram, YouTube, dan Facebook.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa pada tahun 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 221.563.479 orang dari total populasi 278.696.200 jiwa, dengan tingkat penetrasi internet tinggi hingga 79,5%. Angka ini berarti hampir 80% dari populasi berisiko terpapar konten judi online.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan atau PPATK menunjukkan bahwa transaksi judi online pada kuartal I- 2024 tembus Rp 600 triliun. Di prediksi tahun 2024 bisa tembus sampai 981 Triliun
Melonjak tajam dari data sebelumnya yakni Pada 2021, perputaran transaksi judi online mencapai Rp 57 triliun. Jumlahnya naik menjadi Rp 81 triliun pada 2022. di tahun 2023 menjadi Rp 327 triliun.
Angka yang luar biasa fantastis, jika di tak ada upaya yang serius pada tahun 2025 nanti Perekonomian di Indonesia akan sangat terpuruk, karena diduga kuat dana tersebut sebagian besar mengalir ke Luar negeri.
Dampak Judol Bagi Pelaku Usaha
Aliran dana yang begitu besar pada data di atas berdasatkan pernyataan Menkopolkam, dikutip dari detikNews, kamis(21-11-2024) Â bersumber dari 8,8 Juta Rakyat Indonesia yang bermain Judi Online. Sekitar 1,9 Juta orang adalah pegawai Swasta, tak terkecuali dari kalangan Anggota TNI Polri tercatat sekitar 97 Ribu orang. Anak-anak dibawah usia 10 tahun pun ikut terlibat sebanyak 80 ribu anak.
Pemain judi Online Di Indonesia kini sudah lintas usia dan lintas Profesi bukan lagi dari kalangan menengah ke Atas. Ironisnya lagi berdasarkan pernyataan Kepala PPATK dikutip dari Kompas.com (6-11-2024) "ada masyarakat yang menghabiskan 70% gaji nya untuk bermain judi online".