Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

Kematian yang Direncanakan

29 Januari 2016   22:00 Diperbarui: 30 Januari 2016   01:17 1602 17
Entah siapa yang memulai memanggilnya Si Mulut Besar. Tidak anak-anak, tidak orang tua, semua mengenalnya demikian. Bukan panggilan penghormatan bukan pula ia anggap sebagai panggilan menghinakan. Semacam nama yang telah tersemat sejak dia lahir. Sesungguhnya, nama lahir yang ia miliki tidaklah buruk. Hanya sudah tenggelam seiring dengan tubuhnya yang semakin berumur. Perawakannya sangat biasa saja, pundaknya bungkuk, kalau berjalan sedikit pengkor. Punggung kakinya mekar dengan jari-jari renggang menganga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun