Sejak peluit wasit dibunyikan, kedua tim sama-sama menunjukkan permainan menyerang. Jual beli serangan pun ditampilkan sejak awal. Di menit sembilan, Argentina mampu membuat peluang lewat G. Higuain. Ia mampu mencetak gol, namun gol tersebut harus dianulir karena terlebih dahulu terperangkap offiside.
G. Higuain kembali mengancam gawang Jerman yang dijaga Neuer. Kali ini, ia mendapat peluang emas karena blunder yang dilakukan barisan belakang Jerman. Namun sayang, G. Higuain yang sudah berhadapan dengan Neuer tak mampu mengkonversinya menjadi gol. Bola yang dilesatkannya menyamping dikanan gawang Neuer. Hingga peluit babak pertama berbunyi, skor pun tak berubah tetap 0-0.
Dibabak kedua, baik Jerman maupun Argentina tetap menampilkan permainan offensive. Seperti babak pertama, keduanya saling jual beli serangan. Jerman yang unggul penguasaan bola pun beberapa kali mengancam gawang Argentina yang dijaga Romero. Untuk menambah daya gedor, pelatih Der Panzer, Joa Chim Low memutuskan untuk menarik Klose dan memasukan Mario Goetze. Namun, hingga babak kedua berakhir papan skor tak berubah dan harus melewati babak perpanjangan waktu.
Memasuki perpanjangan waktu, kedua tim mulai tampak mengendurkan serangan. Ritme pertandingan tampak melambat. Keputusan Loew memasukkan Mario Goetze pun tepat. Menjelang habisnya babak perpanjangan waktu, Mario Goetze mampu menghadirkan malapetaka bagi Argentina. Melalui serangan balik cepat, Mario Goetze yang tinggal berhadapan dengan kiper mampu mengkonversinya menjadi gol, sekaligus membuat Jerman unggul atas Argentina.
Gol Mario Goetze ini menjadi satu-satunya dalam pertandingan ini. Hingga perpanjangaan usai, skor 1-0 tak berubah dan mengantarkan Jerman menjadi kampiun di turnamen akbar dunia yang digelar setiap empat tahun sekali. Tak hanya itu, gol Mario Goetze ini sekaligus mengantarkan Jerman juara dunia untuk keempat kalinya.
Berhasilnya pelatih Joa Chim Loew membawa timnas Jerman menjadi juara tak lepas dari kepercayaannya memanggil pemain-pemain muda potensial. Dengan taktik jitunya memadukan pemain berpengalaman dan pemain muda dalam tim, ia mampu membuat public Jerman tersenyum bahagia, Timnas Jerman Juara Piala Dunia 2014.
