[caption id="attachment_126738" align="alignright" width="300" caption="logo bebek kaleyo"][/caption] Harga menjadi salah satu tolak ukur kita dalam memilih makanan. Semakin mahal harganya maka semakin memaksa orang untuk berpikir kembali. Sebaliknya apabila semakin murah orang pasti berebut untuk mendapatkannya. Tapi itu tidak berlaku terhadap warung makan bebek KALEYO, yang berlokasi di buaran, Jakarta Timur. Harga yang tidak murah, tetapi banyak orang mengantre demi mendapatkan makanan yang identik dengan bebeknya itu. Bebek KALEYO memang sudah terkenal karena bebeknya itu mempunyai cita rasa yang khas dan daging bebeknya itu sangat empuk dibandingkan bebek yang dijual di warung makan lainnya. Berbagai macam olahan bebek pun ada disini, tidak hanya bebek goreng saja.Anda bisa memilih varian olahan bebek dengan kisaran harga belasan ribu rupiah. Kemarin Saya dan teman - teman mengadakan buka bersama di bebek KALEYO buaran, Jakarta Timur. Saya terkejut ketika datang dan mendapatkan teman saya duduk di meja yang saya pikir tidak cukup untuk menampung jumlah manusia yang kiranya akan datang hari itu. Lalu Saya menanyakan hal tersebut dan langsung direspon dengan baik oleh teman Saya, yang kebetulan nama dia menjadi nama pemesan untuk reservasi tempat. Teman Saya memesan tempat untuk 15 orang akan tetapi pelayannya hanya menyediakan tempat yang hanya memuat kurang lebih 10 orang. Hal itu terjadi sampai azan maghrib berkumandang yang tandanya waktu buka puasa telah tiba. Sungguh ironis ketika warung sebesar dan seramai itu tidak mempunyai pelayanan yang memuaskan. Mungkin mereka tidak tahu kalau good service bisa masuk dalam daftar penjualan tidak langsung atau mungkin pelayannya saja yang kurang memadai sehingga Saya sebagai konsumen kurang merasa dilayani. Mudah - mudahan saja ini peristiwa pertama dan terakhir yang dialami konsumen bebek KALEYO.
KEMBALI KE ARTIKEL