Beberapa hari ini saya totally bedrest. Hanya rebahan dan tiduran di ranjang. Sambil main game Worms Zone. Anak saya yang ngajari. Meski game ini levelnya tingkat Balita, saya menyukainya. Karena game ini tidak menyuruh saya berpikir. Telan mentah-mentah, nikmati, dan bagikan ke semua orang. Tentang hukum yang begini ini, saya setiap hari melakoninya. Itu adalah iman pertama saya ketika bermedsos. Jadi, meski baru mengenal game cacing ini, saya langsung bisa menyesuaikannya.
Sudah seminggu ini saya menyadari ada yang kagak bener pada badan saya. Badan saya seperti roso-rosonen. Lemes lunglai. Meriang tapi tidak demam. Panas di dalam tapi dingin di luar. Beberapa hari saya sesak napas. Disertai batuk-batuk kecil. Juga ada satu hari yang rasanya saya selalu haus. Minum terus. Mungkin hari itu saya minum lebih dari 5 liter. Atau paling tidak 0.5 liter. Pokoknya banyak. Hari yang lain saya seperti diare. Pergi ke toilet dalam satu hari lebih banyak daripada jumlah saya sholat.
Karena saya tahu persis penyebab sakit saya, saya tidak memeriksakan diri ke faskes. Utamanya saat saya sesak napas. Pasti saya akan dikategorikan sebagai PDP. Lalu ditest. Dengan rapid yang dibeli tapi hasilnya tidak diakui itu. Dan dua kali swab dan diuji pakai PCR. Lalu saya akan dikurung dalam satu ruangan. Istri dan anak saya tidak boleh menjenguk. Apalagi tetangga saya yang janda muda itu.Â