Contohnya pada suatu perusahaan keluarga, sang SOB ”putra mahkota” yang menjabat jadi Direktur memanggil Manajer Umum. Ia memintanya untuk mengganti semua karpet di kantor Pusat yang lebih dari seluruh lantai, harus dengan suara yang gemetar, Manager Bagian Umum menyampaikan prosedur penggantian inventaris di Kantor Pusat, katanya ”Maaf Pak, sesuai prosedur, untuk ganti karpet di seluruh lantai. Mendengar itu, sang SOB dengan ketus mengatakan : ”Kamu mau dipecat ya ? Pilih saya atau Bapak Saya. Dia itu Masa lalu, Saya adalah Masa Depan perusahaan ini”
Beda dengan yang terjadi di perusahaan saya bekerja saat ini. Saya bersyukur owner kami adalah pengusaha berbudi luhur yang mendidik anak-anaknya dengan benar sehingga seringkali dipuji bahwa sang owner telah mendidik anaknya dengan betul, sehingga ke 2 anaknya diakui sebagai pribadi yang rendah hati, santun dan menghormati orang yang lebih tua.
”Like father, like Son”... demikian peribahasa yang tepat menggambarkan karakter keluarga ini. Gambaran yang pas bagi sang ayah sebagai pendiri perusahaan, ”Di balik sosoknya yang tinggi besar, terdapat jiwa rendah hati dan sederhana yang sangat mengesankan”
Pengalaman saya bersama SOB, yang merupakan ”putra mahkota” perusahaan, sebut saja namanya Pak Sugi. Kejadiannya pada 3 tahun yang lalu, ketika saya menjadi Ketua Panitia acara Outing perusahaan.
Menjelang keberangkatan dari kantor dengan 6 bis, saya dengan megaphone mengumumkan ”Para peserta pria dimohon turun dari bis untuk mengambil kardus minuman di lobby kantor untuk dibawa ke bis masing-masing. Sesudah para karyawan pria turun dari bis, Saya melihat Pak Sugi yang satu bis dengan saya, juga turun. saya pikir dia akan ke WC. Tak disangka, tak lama kemudian Pak Sugi terlihat berjalan ke arah bis... dengan memanggul kardus air mineral di bahunya. Melihat hal yang tidak biasa itu, seorang Direktur yang memanggul sendiri kardus... berkata ”Pak Sugi, biar saja Pak yang angkat kardus itu ke Bis”. Ternyata Jawaban Pak Sugi di luar dugaan. Ia dengan tersenyum menjawab ”Kardus ini untuk Bis saya. Kalau mau, kamu ambil sendiri kardus air minum untuk bis kamu”.
Keterkejutan kami pada sikap Pak Sugi tak berhenti di situ. Setelah sampai di lokasi Outing di Hutan Pinus Cikole di Lembang, kami mendengar cerita ”tidak biasa” kesaksian dari para sopir kantor yang membawa mobil panitia. Pada waktu istirahat, Pak Sugi mendatangi sang sopir untuk beratanya ”Apa di sini ada Taksi?”. Sang sopir dengan heran menjawab. “Tidak ada Taksi di sini Pak. Yang ada Ojek, Untuk apa Pak?”. Pak Sugi menjelaskan bahwa istri dan anak juga sedang menginap di Lembang, tapi mnginap di hotel lain, Grand Lembang yang lokasinya tidak jauh dari Hutan Cikole. Pak Sopir menawarkan “Pak Sugi, ini kan ada mobil kantor. Pakai saja, Silakan Pak, saya antar” katanya sambil membuka pintu belakang mobil kantor sambil mempersilakan. Jawaban Pak Sugi, lagi-lagi di luar dugaan para karyawan. Ia menapiknya dengan santun “Jangan, ini kan mobil Panitia. Bagaimana kalau panitia membutuhkannya”. Sudah, tolong panggilkan saja Ojek. Dan iapun berangkat dengan Ojek.
Ternyata keteladanan ada dimana-mana. Tokoh panutan tidak perlu dicari jauh, ada di sekitar kita. Beruntung saya bekerja di perusahaan yang dipimpin orang-orang baik yang bisa dijadikan teladan.
- Pandji Kiansantang -