Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Cerita Pak Tua

21 November 2012   07:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:57 100 0
(1)

saut menyaut mortir iringi

tangisan wajah lugu para priyayi

menutup telinga dan hati pada

si pak tua yang berdiri menghampiri

(2)

berceritalah si pak tua berjenggot kusam dekil

mengenai kisah-kisah para nabi bertelanjang kaki

menyusuri padang tandus tanpa duri

mencoba mencari ilahi di negeri yang asing ini

(3)

ketika itu hanya ada burung kenari

melayang – layang nyaris mati menanti

bukan karena saut – menyaut mortir yang terbang tinggi

hanya saja ia lelah meratapi hari – hari tanpa tepi

(4)

pak tua tiba – tiba berdiri namun tak berlari

kakinya pun hanya terpatri pada sebuah bilik  yang mulai dilalap api

“awas mortir!!” sayup terdengar menghampiri

namun cerita pak tua tak pernah terdengar hingga

para priyayi itu mati, dan burung-burung kenari hanya meninggalkan belulangnya di pangkuan ilahi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun