Sejak berpisah dengan TNI, arogansi Polri makin menjadi-jadi. TNI yang merupakan “saudara tua” nya tak lagi dihormati. Polri sudah merasa paling hebat bisa menangkap teroris, bisa menangkap penjahat (tapi tidak berani menangkap koruptor), bisa menerima uang dari siapa saja, pengusaha mana saja, termasuk dari sumbanagn negara lain untuk Densus 88. Padahal, dalam memberantas terorisme, Polri banyak dibantu TNI. Sebut saja penangkapan perusuh Poso, bisa terungkap dalangnya, berkat bantuan Kopassus TNI AD, yang sudah tahunan berada disana dalam penyamaran. Hambali, seorang terduga teroris, juga ditangkap Kopassus di Bogor dan diserahkan kepada Polri. Masih banyak lagi peran TNI yang tidak bisa diselesaikan Polri. Umpamanya, mengejar OPM di Papua, Cuma TNI yang bisa masuk dan bertahan di dalam hutan belantara. Brimob, hanya mampu bertahan beberapa ratus meter saja dari bibir jalan (karena memang keahlian mereka bukan untuk tempur).
KEMBALI KE ARTIKEL