Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sebuah Sore Menjelang Berbuka di Wisma Transito

7 Agustus 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01 198 1

AKTIVITAS sejumlah wanita menyiapkan makanan berbuka puasa, baru saja usai, Selasa sore (2/8) menjelang Maghrib di Wisma Transito. Sebelas petak dapur darurat terbuat dari papan bekas, potongan kardus, dan sisa terpal, yang berderet di belakang bangunan Wisma, masih menyisakan aroma masakan.

Suriyani (32),salah seorang wanita pengungsi Ahmadiyah, mencuci perabot wajan yang baru saja ia gunakan. Putri kecilnya, Amiatun Azizah (1 tahun) duduk bersimpuh, dua meter dari ibunya, sambil menyantap nasi di mangkuk plastik yang ia pegang, tanpa lauk.

“Tidak ada yang istimewa di sini. Ramadhan atau bukan, menunya sama saja, karena memang keterbatasan kami. Berbuka dengan sayur sudah cukup, yang penting masih ada nasi,” kata Suriyani.

Ramadhan tahun ini menjadi bulan ramadhan ke enam yang harus dilalui para pengungsi Ahmadiyah di kamp penampungan Wisma Transito, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun