Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Perlukah UNM Ditutup?

28 November 2013   17:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34 85 0

Pasca tawuran UNM yang kesekian kalinya, UNM kembali mendapatkan sorotan tajam dari berbagai kalangan masyarakat, budaya tawuran yang sering dipertontongkan oleh mahasiswa telah mencoreng citra intelektual yang melekat pada diri mereka, pada umumnya tawuran yang sering terjadi di Makassar baik antar kalangan mahasiswa maupun antar kelompok tertentu dalam hal ini adalah SARA ataupun kelompok masyarakat lainnya seolah menggambarkan bagaimana karakter masyarakat Makassar yang sebenarnya. Khusus konflik yang melibatkan antar mahasiswa UNM yang didominasi antar fakultas Teknik, fakultas Bahasa dan Sastra,fakultas Seni dan Desain serta fakultas ilmu Keolahragaan serta fakultas lainnya kesemuanya itu nyaris terjadi karena kesalahpahaman yang tak semestinya dibesar-besarkan. Konflik yang sering terjadi berulang-ulang seolah tak pernah didapatkan solusinya, konflik ini seakan-akan terperlihara demi kepentingan tertentu, sedangkan peran birokrasi nyaris tak pernah menyentuh akar persoalan tersebut, demikian juga dengan peran lembaga kemahasiswaan yang seperti macam ompong dalam menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun