Sebut saja Junto, sosok anak muda kampung yang memulai dunia pendidikan universitas hampir 9 tahun yang lalu, dengan lugu dan polos memasuki dunia kampus yang sangat berbeda dengan dunia sebelumnya. Penyambutan mahasiswa baru yang bersifat semi-militer oleh senior-senior kampus telah menciutkan nyalinya untuk ikut serta, dan dia lebih memilih ikut proses pengkaderan sebuah lembaga ekstrakurikuleryang berlabel islam berkat tawaran seorang senior yang kebetulan adalah senior jurusannya.