Bagiku terlalu keramat jika harus menyebutkannya, apalagi harus menceritakannya. Aku tidak akan sanggup menuliskan dan menyebutkan kecintaan mereka kepadaku. Pengorbanan, ketulusan, kasih sayang, yang mereka berikan kepadaku, tidak mampu aku bayar dengan materi. Mungkin hanya bisa lunas dengan nyawaku.
Irwan dia laki-laki yang sudah begitu lama menghabiskan waktu denganku. Asetnya habis untuk mencukupi dan menyenangkanku. Begitu juga dengan Bagas, Ia adalah laki-laki yang hadir di antara mimpi dan obsesi. Hutangnya menumpuk pun untuk membiayai dan memfasilitasiku. Lalu Anas, ia laki-laki yang selalu bisa memanjakanku.
KEMBALI KE ARTIKEL