Ini akan menjadi upacara terakhir Ganjar. Karena pada 5 September 2023 nanti, Ganjar sudah pensiun menjadi orang nomor satu di provinsi itu.
Dalam pidatonya, Ganjar menyampaikan pamit. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jateng. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para Ketua RT dan RW, lurah dan kepala desa, para camat, para anggota dewan, bupati dan wali kota, TNI, Polri, Kejaksaan dan seluruh Forkopimda. Juga tak lupa pelajar dan mahasiswa, insan media, para tokoh dan aktivis, serta organisasi kemasyarakatan seluruhnya.
"Selaku pribadi saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak ibu dan saudara semua. Terimalah penghormatan saya yang setinggi-tingginya atas pengabdian, ketulusan, dan kerja keras panjenengan. Saya bangga dan terhormat bekerja bersama panjenengan semua," kata Ganjar sambil membungkukkan badan di hadapan masyarakat memberi penghormatan.
Terlihat jelas Ganjar terbata-bata menyampaikan penghormatan itu. Bahkan Ganjar sempat berhenti sejenak karena menahan haru. Tepuk tangan langsung bergemuruh dari masyarakat Brebes yang hadir di sana. Sangat luar biasa suasana pada saat itu.
Ganjar mengapresiasi peran masyarakat Jateng yang sangat besar dalam suksesi kepemimpinannya. Saat ini, Jateng telah berubah menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia. Bukan pekerjaan yang mudah apalagi banyak yang meragukan diawalnya.
"Penilaian buruk itu justru memicu adrenalin kita semua bekerja super keras," ucapnya.
Kini kerja keras itu pun membuahkan hasil. Semua sektor digarap, mulai infrastruktur, UMKM, pemberantasan korupsi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Kita juga bisa melihat, saat ini banyak orang yang kagum pada perkembangan serta kerukunan yang ada di Jawa Tengah," ucapnya.
Ganjar juga bersyukur, reformasi birokrasi Jawa Tengah dinilai memiliki pencapaian terbaik. Pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat telah dirasakan manfaatnya. Untuk itu Ganjar meminta agar hal yang baik itu tetap dipertahankan, meski nanti dia sudah tidak menjabat lagi.
"Karena yang kita bangun bukan sekadar ketaatan apalagi ketakutan pada pimpinan, melainkan sebuah pengabdian yang terejawantah menjadi sistem dan budaya yang kuat," pungkasnya.