Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dahlan Terlambat Datang, Bukti Sulitnya Membagi Waktu?

16 September 2013   07:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:50 618 0
Dari 15 calon peserta Konvensi Partai Demokrat akhirnya yang ikut ada 11 peserta. Di dalam 11 peserta tersebut terdapat 2 orang menteri aktif. Ikutnya dua menteri ini menjadi sorotan karena pengamat dan publik melihat bahwa keikutsertaan mereka akan mengganggu kinerja sebagai menteri.

Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Syarif menyatakan bahwa beban dua menteri tersebut akan bertambah berat.

"Rasa-rasanya sih memang berat. Itu yang menentukan Presiden, bukan saya," ujarnya (inilah.com).

Tuntutan untuk nonaktif sebagai menteri memang sudah diserukan oleh beberapa orang. Karena tetap menjadi menteri aktif dan mengikuti Konvensi bukanlah sebuah keputusan bijak.

Syarif mengakui Presiden SBY meminta seluruh menteri konsentrasi kepada tugasnya.

"Intinya Presiden tidak mau kinerja menteri terganggu karena konvensi. Intinya begitu," jelas Syarief di sela-sela rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9/2013) (inilah.com).

Kekhawatiran publik tersebut akhirnya terbukti. Salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat yang adalah seorang menteri aktif akhirnya datang terlambat saat acara jumpa pers komite konvensi capres Partai Demokrat di Grand Sahid Jaya Hotel, Minggu (15/9/2013) ini.

Saat tiba, Dahlan Iskan yang adalah Menteri BUMN meminta maaf atas keterlambatannya. Ia pun memaparkan penyebab keterlambatannya.

"Saya minta maaf karena saya baru dari Bali mengikuti rapat untuk persiapan APEC. Saya sudah menyatakan berkali-kali bahwa saya memang mengutamakan pekerjaan saya. Jadi maaf, ini saya terlambat karena saya mengutamakan tugas pokok saya," tutur Dahlan di Ruang Candi Prambanan, Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Dahlan bahkan mengaku tidak mempersoalkan andai didiskualifikasi dari ajang konvensi capres akibat keterlambatannya itu.

"Saya terima jika demikian, karena saya memang terlambat karena kerja," ucap mantan jurnalis itu (inilah.com).

Sayang memang kedua menteri aktif yaitu Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan tidak mengambil keputusan non aktif menjadi menteri sebelum memutuskan ikut konvensi. Seharusnya mereka mencontoh mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Jalal, yang mengundurkan diri.

Keterlambatan Dahlan adalah sebuah bukti bahwa seorang menteri aktif akan kesulitan mengatur waktunya untuk menjadi peserta konvensi. Apalagi kerja seorang menteri bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan dengan merangkap banyak jabatan atau kegiatan.

Dahlan sebagai Menteri BUMN pasti banyak kegiatan yang harus dilakukan. Apalagi banyak BUMN yang harus diurus Dahlan, khususnya BUMN yang merugi dan kinerjanya kurang baik. Kinerja yang menuntut fokus yang tinggi. Sayang, ditengah banyaknya tanggung jawab, Dahlan malah mengikuti konvensi Partai Demokrat.

Dahlan memang mengakui kalau dia akan tetap konsentrasi dengan pekerjaan sebagai menteri. Tetapi bukankah konvensi juga punya sebuah tuntutan yang harus dikerjakan?? Apakah Dahlan tidak begitu serius mengikuti konvensi??

Bisakah panitia konvensi mentolerir setiap keterlambatan atau ketidakhadiran para menteri aktif yang menjadi peserta konvensi?? Bagaimana tanggapan setiap peserta konvensi lain yang melihat hal tersebut??

Jika memang serius ingin ikut konvensi Partai Demokrat, maka sepatutnya Dahlan dan Gita mengundurkan diri menjadi menteri. Sebuah keputusan yang pastinya akan mendapat dukungan banyak dari publik. Karena publik sudah jenuh melihat pemimpin yang sedang aktif tapi sibuk dengan urusan lain dengan rangkap jabatan dan banyak kegiatan lain.

Sepertinya keterlambatan Dahlan ini tidak akan menjadi yang pertama dan terakhir. Kemungkinan akan terjadi hal-hal seperti ini kemudian harinya. Semoga saja kerja Dahlan dan Gita sebagai menteri tidak terganggu atau tidak disesuaikan demi konvensi. Karena hal itu akan membuat mereka dianggap lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada negara.

Semoga ke depan para menteri dan pejabat negara tidak lagi punya banya kegiatan dan urusan lain di luar tanggung jawabnya. Karena negara ini tidak bisa diurusi oleh orang-orang yang sibuk dengan urusan lain. Negara ini butuh orang-orang yang fokus dan konsen dengan tanggung jawabnya.

Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun