Ya, Gamawan pernah sesumbar berjanji siap mundur jika sampai akhir 2012 e-KTP belum selesai. Janji itu diingat oleh anggota DPR, dan menagih kembali janji lantaran beberapa anggota dewan juga belum punya e-KTP.
"Dahulu ketika proyek ini mau berjalan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berjanji bila proyek e-KTP ini tidak tuntas dan berjalan baik sampai akhir tahun kemarin, maka dia akan mundur dari jabatannya," kata aggota Komisi II Mestariany
Habie.
Hal itu disampaikan dalam rapat dengan Kemendagri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/5/2013) (detiknews.com).
Namanya juga pemerintah yang hobi berjanji dan melanggarnya, alasan untuk membela diri selalu ada. Tetapi tetap saja tidak mau mundur karena sudah jadi budaya di pemerintah saat ini bahwa janji itu tidak perlu ditepati. Padahal sebagai seorang pemimpin, ucapannya lah yang menjadi pegangan.
Lalu apa yang menjadi janji terbaru dari Kementerian Dalam Negeri??
Kemendagri berjanji akan menyelesaikan proses pencetakan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP untuk rakyat Indonesia. Dari target proyek sebesar 172 juta e-KTP, hingga saat ini masih 148 juta yang tercetak.
"Sekarang yang sudah dicetak 148 juta, sedangkan target percetakan e-KTP sebanyak 172 juta," kata Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, di Gedung BPK, Jakarta, Senin (30/9/2013).
Namun, Gamawan memastikan, pada akhir tahun sisa e-KTP tersebut sudah tercetak semua. Tahun ini semua warga Indonesia sudah dapat e-KTP. "Akhir tahun semua tercetak," ujarnya.
Mampukah Gamawan menepati janjinya kali ini?? Apakah kali ini janji akan kembali dilanggar karena rakyat Indonesia sudah biasa dibohongi dengan janji-janji palsu??
Saya pikir kalau program e-KTP ini serius dikerjakan dan semua jajaran kemendagri komitmen untuk menyelesaikannya, maka sebenarnya e-KTP dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tapi sayangnya, janji Gamawan tidak diikuti dengan kredibilitas dan integritas para pegawai Kemendagri di setiap daerah.
Mungkinkah Gamawan hanya sosok yang suka mengumbar janji tanpa menyadari kinerja para pegawai Kemendagri yang tidak becus??
Seorang pemimpin harusnya seseorang yang bertanggungjawab dalam setiap perkataannya. Jika memang mampu katakan mampu, jika tidak mampu katakan tidak mampu. Karena pemimpin dinilai dari janji-janji yang ditepatinya.
Jika pemimpin gagal merealisasikan janji-janjinya, maka alasan teknis dan yang lainnya tidak bisa jadi pembenaran. Pemimpin harusnya bekerja dan memastikan bahwa setiap janjinya dikerjakan dengan baik oleh anggotanya. Kalau ada anggotanya tidak beres, langsung diganti dengan orang-orang yang siap bekerja dengan benar.
Semoga kali ini Gamawan tidak lagi hanya sekedar membual tanpa merealisasikan buktinya. Karena kalau sampai mengingkari janjinya, Gamawan tidak lebih baik dari seorang penipu yang penuh dengan bualan.
Salam.