Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Polisi Mengandalkan Keyakinan Daripada Menegakkan Peraturan

4 Januari 2013   11:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:31 322 0
Perbedaan perlakuan dilakukan polisi antara Rasyid Amrullah Rajasa dan Andika Pradipta. Rasyid dan Andika adalah tersangka kecelakaan lalu lintas maut. Jika Rasyid bisa disebut sebagai pengemudi BMW maut, maka Andika pantas disebut pengemudi Nissan maut.

Polisi sendiri membantah telah memberi perlakukan lebih terhadap Rasyid, dibandingkan dengan Andika. Yang membedakan penanganan kedua tersangka itu hanya soal keyakinan.

"Tidak ada perbedaan spesifik, ini masalah keyakinan saja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Jakarta, Jumat (4/1/2013).

Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian percaya kepada keluarga Menko Perekonomian Hatta Rajasa lantaran bisa menjamin keberadaan putra bungsunya untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Sementara ketika disinggung apakah polisi tidak percaya dengan keluarga Andika saat meminta pengemudi Nissan Grand Livina B 1796 KFL itu dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Rikwanto enggan menanggapi lebih jauh.

"Ini masalah keyakinan saja, kalau keluarga bisa menjamin maka polisi yakin," tegasnya (okezone.com).

Pernyataan Rikwanto ini semakin mempertegas bahwa polisi memang memperlakukan seorang tersangka berdasarkan latar belakang keluarganya. Jika dia anak seorang pejabat, maka perlakuan istimewa akan diberikan. Bahkan polisi punya keyakinan yang berbeda dibandingkan orang biasa.

Perlakuan berbeda berdasarkan keyakinan ini akan membuat orang banyak berpikir bahwa polisi tidak menerapkan persamaan kedudukan di mata hukum bagi semua orang Indonesia. Hal ini tentu akan membuat orang lain menjadi tidak yakin polisi akan adil menuntaskan kasus Rasyid.

Dari pernyataan yang disampaikan polisi pun sudah terlihat ada perbedaan. Jika Andika diancam akan dicabut SIM seumur hidup, maka Rasyid sampai saat ini belum ada ancaman apapun dari pihak polisi.

Pantaskah polisi mengandalkan keyakinan daripada menegakkan peraturan? Apakah polisi hanya yakin kepada keluarga para pejabat dibandingkan rakyat biasa?

Entah apa yang akan terjadi di negara ini jika kesetaraan hukum selalu dikangkangi. Sangat menyedihkan.

Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun