Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Semangat Sumpah Pemuda yang Hilang di Sepak Bola Indonesia

28 Oktober 2012   00:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 424 1
Sumpah Pemuda 20 Oktober 1928 sangat terkenal dengan makna kesatuannya. Sumpah itulah yang membuat para pemuda yang berbeda-beda suku dan agama mampu menyingkirkan setiap perbedaan dan bersatu demi kemerdekaan Indonesia.

Namun, semangat itu tidak kita jumpai di sepakbola Indonesia, sejak masa Nurdin Halid sampai masa Djohar Arifin. Masa NH muncul kompetisi ilegal bernama LPI, yang mengakibatkan dualisme kompetisi. Masa Djohar dualisme kompetisi tetap terpelihara namun ditambah munculnya dualisme timnas.

Dalam dua kepemimpinan PSSI tersebut, kesatuan menjadi hal yang sulit diraih. Awalnya saya berharap persatuan itu terjadi di awal kepemimpinan DA, namun hal itu urung terjadi. Sampai saat ini pun kesatuan sangat sulit terjadi. Klub ISL yang merasa tidak difasilitasi dengan baik di awal kepemimpinan, terus menyimpan sakit hati berkepanjangan. Sampai-sampai para pemain mereka pun dilarang memperkuat timnas PSSI.

Lalu mungkinkah semangat persatuan sumpah pemuda terjadi di sepakbola kita? Saya ragu bisa terjadi. Karena sampai saat ini pun kesepakatan di JC tidak dilakukan oleh kedua kubu dengan konsisten.

Biarlah ini menjadi pembelajaran bagi kita semua betapa sulitnya untuk bersatu. Ketika kepentingan golongan didahulukan, maka kesatuan hanyalah berupa mimpi di siang bolong.

Salam sumpah pemuda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun