Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam "open house" yang dilakukannya, menyatakan bahwa saling memaafkan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sanggup dan berani. Tanpa itu maka tidak akan pernah ada saling memaafkan.
"Bermaafan itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang sanggup dan berani. Itu bagian penting untuk menjernihkan persoalan-persoalan yang selalu muncul didalam hubungan manusia," kata Anas, kepada wartawan, Minggu (19/8/2012) di sela-sela acara.
Menariknya, pernyataan Anas itu segera ditimpali pertanyaan yang sangat tepat oleh seorang wartawan. Anas ditanya apakah hari ini sudah mengucapkan silahturahmi kepada Angelina Sondakh dan M Nazaruddin. Anas pun tidak menjawab dan hanya berkata. "Ah, sampeyan ini."
Memaafkan memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seperti falsafah yang dinyatakan oleh Anas, butuh kesanggupan (kemauan) dan keberanian. Semakin besar kesalahan seseorang kepada kita, maka semakin besar juga kesanggupan dan keberanian yang dibutuhkan. Kita juga butuh kebesaran hati untuk meminta maaf. Itulah mengapa ketika disindir mengenai Angie dan Nazaruddin dia tidak berani melakukannya. Terlebih lagi kepada Nazaruddin yang telah menyeret namanya dalam beberapa kasus.
Semoga Anas diberikan kesanggupan dan keberanian memaafkan Nazaruddin yang telah membawa dirinya dalam beberapa kasus hukum. Mungkin itulah cara Tuhan untuk menyadarkan Anas agar tidak main-main dengan jabatan dan kehidupannya. Saya juga berharap Anas diberi kesanggupan dan keberanian untuk menyatakan kebenaran dalam setiap kasus yang dimana namanya dikaitkan.
Salam.......