“Pada 1999 saya memiliki Yorke, Cole, Sheringham dan Solskjaer, empat striker terbaik di Eropa,” kata Ferguson seperti dilansir Metro. “Kami menuju masa-masa itu lagi. Kami memiliki kumpulan pemain yang luar biasa dan saya harap saya bisa memilih kombinasi yang tepat," kata Ferguson.
Wajar-wajar saja jika Fergie, sapaan akrabnya, menyatakan hal di atas. Kualitas keempat pemain depan MU seperti RvP, Rooney, Danny Welbeck dan Javier Hernandez, bisa dikategorikan setara dengan keempat penyerang saingan mereka, Manchester City. City sendiri memiliki empat penyerang hebat, yaitu Edin Dzeko, Sergio Aguero, Mario Balotelli, dan Carlos Tevez. Tetapi MU punya keunggulan duet maut mereka Rvp dan Rooney yang menceploskan total 72 gol musim lalu.
Tetapi yang perlu diwaspadai oleh Fergie adalah beban moral duet maut ini. Belum saja pertandingan melawan Everton dimulai, duet ini sudah dianggap mampu mencetak gol yang banyak di musim ini. Jika beban itu tidak bisa diatasi dengan baik, maka bisa saja menjadi bumerang bagi lini depan MU. Sebagai sesama goalgetter penting untuk berbagi peran, siapakah pengumpan, siapakah penendang. Jika sama-sama egois dan kurang kerja sama, maka kedua striker ini akan mandul.
RvP sendiri harus bisa beradaptasi dengan permainan dua striker yang sangat jarang dia mainkan. Selama di Arsenal, RvP terbiasa dengan sistem satu penyerang dan terbiasa juga bermain melebar. RvP tidak fasih bermain duet. Apalagi permainan RvP berkembang menjadi pemain yang mencetak 30 gol di Liga Inggris terjadi hanya pada musim lalu, ketika dia menjadi ujung tombak. Permainan menurun RvP di Piala Eropa juga harus diwaspadai. RvP perlu menunjukkan konsistensi ketajaman.
Semoga saja duet ini bisa langsung nyetel dan mampu menjawab ekspektasi publik. Kemampuan Fergie dalam meramu tim sangat besar peranannya disini. Jika berhasil, maka mereka punya peluang sangat besar meraih gelar juara musim ini, setelah musim lalu puasa gelar.
Salam....