"Saya ke sana mendampingi Pak Nasir untuk kunjungan kemanusiaan dalam kapasitas selaku kuasa hukum Pak Nazaruddin," kata Djufri melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (9/2/2012).
Kejanggalan yang muncul karena kunjungan kemanusiaan itu dilakukan di luar jam berkunjung, sekitar pukul 23.00. Apalagi jika melihat kondisi Nazar yang sedang sakit. Mungkinkah dinamakan kunjungan kemanusiaan jika mengunjungi orang sakit sekitar pukul 23.00?
Menurut saya alasan Djufri ini terlalu mengada-ada. Jika benar ingin melakukan kunjungan kemanusiaan karena Nazar sakit, maka Djufri dan Nasir harusnya didampingi seorang dokter. Supaya apa yang akan dilakukan ke depannya bisa lebih benar dan tepat.
Karena alasan yang mengada-ada inilah, maka wajar jika semua orang berpikir ada sebuah skenario yang sedang diatur. Entah skenario menyelamatkan Nasir atau melakukan strategi terbaru untuk menjatuhkan Anas dan Partai Demokrat. Tapi yang pasti ada sesuatu hal yang rahasia yang sedang mereka bicarakan.
Semoga saja semua bisa diusut dengan tuntas. Jika ada pelanggaran, maka Djufri dan Nasir harus dihukum.
Selamat sore.