Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

Kisah Si Kloset yang Rusak

6 Januari 2012   09:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:15 111 1
Maaf sebelumnya jika tulisan ini mengganggu selera makan anda. Oleh karena itu, saya berharap anda tidak sedang makan jika membaca tulisan ini.

Suatu ketika dalam sebuah Toilet di sebuah gedung besar yang penuh dengan orang-orang mewah, ada sebuah kloset lama yang sering rusak dan tidak pernah serius diperbaiki. Sudah lama kloset ini tidak pernah lagi digunakan. Namanya kloset, sang kloset pun sedih karena merasa tidak berguna.

Terjadilah sebuah dialog antara kloset rusak dan kloset bagus di dalam toilet.

"Bro!! Apa kabar?? Banyak yang nyetor ya hari ini?? " Tanya Toilet rusak.

"Yoi, Bro!! Biasalah, Kebanyakan makan anggota dewan ini. Berak terus....." Jawab Toilet bagus.

"Mengapa aku tidak diperbaiki juga ya?? Aku rindu ada yang berak disini." Keluh Toilet rusak.

"Wah, kasihan kamu bro. Nikmati aja liburanmu. Kan enak ga ada kerjaan." Sambut Toilet bagus.

Toilet rusak pun terdiam. Sepertinya tidak ada yang bisa menolong dia.

Awal januari terjadi dialog antara Setjen DPR dan petugas kebersihan.

"Mas Nanti tolong diverifikasi berapa toilet rusak dan yang bagus ya. Agak rusak sedikit masukin data saja ya. Biar kita bagusin semua. " Perintah Setkjen.

"Siap, Pak!! Kapan harus saya kasih datanya??" Tanya sang Petugas.

"Kalau bisa minggu depan harus ada datanya di meja saya." Tegas Setjen.

"Baik Pak." Seru Petugas kebersihan.

Si kloset rusak yang mendengar pernyataan itu pun sedih. Sepertinya dia akan dicampakkan ke tempat rongsokkan. Padahal menurut sang kloset dia hanya tinggal diperbaiki saja dan tidak perlu diperbaiki.

Ironis memang nasib kloset-kloset yang rusak dan masih bisa diperbaiki tetapi sudah harus diganti karena adanya proyek yang dapat diselewengkan. Mari kita renungkan betapa malangnya nasib kloset-kloset tersebut. Adakah yang mau menerima mereka?? Anda mau??

NB: Jangan terlalu diresapi ya.... Ini hanya fiktif belaka...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun