Dalam diskusi yang terjadi tampak sekali Andi selaku menpora tidak mau disalahkan. Meminta maaf pun tak terucapkan dari mulutnya yang berkumis itu. Bahkan terkesan dia menyalahkan Eriyanto dan keluarga yang tidak mau menerima tawaran masuk sekolah Ragunan.
Andi sendiri berpendapat Eri harus masuk SMA Ragunan agar bisa berkembang dan terus punya kesempatan mengikuti seleksi timnas. Bahkan Andi menjamin bahwa Eri akan terjamin hidupnya di SMA Ragunan. Benarkah? Mungkin perlu ditanya mereka yang masuk Ragunan.
Lalu apa yang diharapkan oleh Eri? Ternyata Eri masih yakin dengan kualitas SSB yang sedang dia ikuti. Eri sendiri sudah berkomitmen bahwa dirinya akan langsung menjadi pemain profesional setelah selesai SMA. Ragunan sepertinya tidak menjadi pilihan dirinya.
Mengapa Ragunan tidak menjadi pilihan Eri? Saya menduga karena Eri melihat SMA Ragunan tidak jauh berbeda dengan SSB yang kini dia ikuti. Sebenarnya Eri hanya ingin bisa ikut seleksi timnas dan tidak terkendala urusan administrasi (uang). Hal sepele yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Gaya bicara Andi dalam pandangan saya adalah gaya yang merepresentasikan pemerintahan SBY. Janji yang selalu terucap, tetapi tak tahu bagaimana merealisasikannya. Entahlah, tetapi saya melihat pemerintah sekarang terlalu banyak omong. Tahun depan juga sepertinya akan tetap seperti ini. Kecuali Presidennya berhenti membual dan mulai turun tangan.
Semangat terus Eri. Semoga sukses.