[caption id="attachment_156866" align="aligncenter" width="593" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Hasil verifikasi partai politik peserta pemilu 2014 hanya meloloskan Partai Nasdem. Partai Sri dan PKBN dinyatakan gagal walau telah diberi perpanjangan waktu melengkapi berkas yang belum lengkap. Hasil ini ditanggapi berbeda oleh Partai SRI dan PKBN. Tempointeraktif.com memberitakan walaupun gagal lolos dalam verifikasi partai politik Kementerian Hukum dan HAM untuk ikut dalam Pemilu 2014, Partai Serikat Rakyat Indonesia akan tetap mengusung Sri Mulyani untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014. "Partai SRI akan menggandeng beberapa partai kecil lain yang tidak lolos verifikasi untuk menggalang kekuatan sebagai bentuk dukungan pada Sri Mulyani,” kata tokoh Partai SRI, Wimar Witoelar, Jumat 16 Desember 2011. Wimar menyatakan Partai SRI tidak akan menggugat hasil keputusan Kementerian Hukum dan HAM. Sebab, kata dia, dengan sistem hukum yang berlaku sekarang, proses hukum di pengadilan hanya akan buang-buang waktu. "Dari hasil ini terlihat jelas bahwa partai besar tidak ingin membuka sistem politik. Terdapat sebuah motif politis untuk tidak membuka medan persaingan,” ungkap Wimar. Berbeda dengan Partai SRI, PKBN besutan Yenny Wahid merasa terkejut atas kegagalan mereka lolos verifikas. Yenny merasa tertipu dan akan mengajukan gugatan. Bukan hanya itu, Yenny juga curiga adanya tekanan dari PKB dalam hal ini. Berdasarkan berita dari kompas.com, Yenny mendapati perbedaan informasi yang digunakan kemenhuk dan HAM dalam proses verifikasi. Mereka juga merasa ditipu dengan prosedur yang berubah-ubah. Tidak bisa dipungkiri memang apa yang terjadi dalam dunia politik kita. Saling menjegal dilakukan mulai dari proses verifikasi. Partai yang punya potensi meraup suara cukup tinggi kemudian akan dijegal dengan cara apapun. Hal inilah yang dialami oleh Partai SRI dan PKBN. Potensi Partai SRI dan PKBN cukup besar untuk mendapatkan jumlah suara minimal untuk masuk DPR. Partai SRI dengan Sri Mulyani dan PKBN dengan Gus Dur. Bahkan PKBN diyakini akan mampu menggantikan peran PKB di senayan. Sayang potensi itu tidak bisa digunakan karena mereka gagal. Kegagalan mereka juga mengindikasikan kuatnya permainan politik parpol besar. Hal ini juga menegaskan kepada kita betapa sulitnya rakyat menyampaikan aspirasinya. Parpol besar saat ini cenderung bersikap neolib dan kapitalis. Rakyat kecil hanya dijadikan "jualan". Tak pernah terlihat kebijakan mereka didominasi kepentingan rakyat kecil. Semoga PKBN menang dalam gugatannya dan Partai SRI menang dengan usahanya mendukung Sri Mulyani. Supaya kita rakyat kecil juga punya harapan di tengah kondisi politik yang kacau ini. Selamat pagi.
KEMBALI KE ARTIKEL