Penilaian itu muncul karena saya mendengarkan sebuah cerita mengenai Pak Djan dari seorang senior yang telah bekerja 30 tahun di PLN. Senior ini mengenal Faridz sejak tahun 80an. Waktu itu dia sering datang ke PLN meminta proyek untuk bisa dikerjakan. Apapun mau dikerjakannya. Karena dilihat memiliki semangat yang kuat akhirnya Faridz dipercaya untuk mengerjakan sebuah survey. Karena dasarnya gigih, Faridz pun berhasil mengerjakannya dengan baik. Singkat cerita Faridz pun diberikan proyek yang semakin besar. Jadilah dia seorang kontraktor besar PLN.
Perjuangan bisnis Faridz pun berkembang ke properti. Dia punya properti besar di daerah tanah abang. Usaha propertinya pun hingga saat ini terus berkembang. Hebatnya beliau pun punya perusahaan listrik besar di daerah sumatera.
Terlepas dari kesuksesannya saat ini menjadi Menteri Perumahan Rakyat, Faridz sesungguhnya membawa kebanggaan bagi suku betawi. Suku betawi yang terpinggirkan dan sering diperlakukan tidak adil di tanahnya sendiri berhasil menempatkan diri di jajaran pemerintahan. Faridz yang dulunya minta-minta proyek sekarang sudah menjadi menteri. Senior saya bilang, Faridz adalah simbol kebangkita suku betawi.
Sebenarnya Faridz sendiri sudah digadang senior ini dan beberapa orang lain menjadi Gubernur DKI. Tetapi apa daya, dia telah ditarik menjadi seorang menteri. Semoga Faridz terus membanggakan orang betawi dan kalau bisa memilih bagusnya Faridz jadi Gubernur DKI saja. Supaya DKI bisa dikelola dengan baik. Tetap berjuang Pak Faridz.