Abang ini punya pembantu orang jawa yang diambil dari kampung isterinya. Abang ini sendiri orang batak. Nah, selama menjadi pembantu di rumah itu si mbak bukan hanya menjadi pembantu saja. Dia juga ditolong bagaimana bisa hidup seandainya tidak lagi menjadi pembantu.
Oleh karena itu isteri abang ini mengkursuskan pembantunya kursus menjahit. Selama menjalani kursus sang pembantu juga terus ditolong bagaimana bisa memasak dengan enak. Bahkan diajarkan bagaimana membuat pepes tahu yang enak. Setelah diajarin malah pembantunya ini lebih jago dari isterinya.
Setelah keluar dan tidak menjadi pembantu lagi, akhirnya si mbak membuka usaha menjahit dan juga usaha katering. tentu saja dengan menu andalan pepes tahunya. ternyata usaha si mbak berjalan lancar dan cukup sukses. Bahkan si mbak tidak pernah lupa mengirim makanan setiap dapat order katering ke rumah abang ini.
Kisah lain abang ini juga punya supir orang Nias. Nah, karena bapak ini hanya berpendidikan SMP dan kurang tahu pentingnya pendidikan serta didukung keuangan yang tipis, anaknya pun enggan di sekolahkannya tinggi-tinggi. Oleh abang ini maka anaknya supir ini di sekolahkan dan semua biaya ditangung. Karena menurut anabg itu, pendidikan akan membuat anak dan keluarga ini semakin baik ke depannya.
Setiap bulannya abang ini selalu membayarkan uang sekolah langsung ke sekolahnya. Karena jika dikasih ke supirnya takut tidak digunakan untuk membayar uang sekolah. Anaknya pun terus sekolah sampai SMA dan dibayarkan oleh abang ini.
Itu tadi cerita abang itu. Saya yakin anda dan saya pun bisa memanusiakan manusia yang ada di sekitar kita. Entah itu pembantu, supir, maupun sanak saudara kita. Ingat uang kita yang banyak itu juga harus dipakai untuk berbagi kepada sesama. Jangan berikan ikannya, tetapi berikan kail supaya dia bisa makan setiap hari. Jangan berikan uang tetapi berikan pendidikan dan ketrampilan supaya bisa hidup lebih baoik.
Mari kita memanusiakan manusia...
Selamat siang..