Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Banyaknya Massa Pada Saat Kampanye Bukti Keunggulan?

18 Maret 2014   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48 1769 0
Hari pertama kampanye sudah mulai ada yang membandingkan antara cara kampanye Jokowi dan Prabowo, bahkan dengan cepat menyimpulkan bahwa keramaian massa di kampanye Prabowo sebagai bentuk banyaknya dukungan kepada Prabowo. Padahal tidak bisa disimpulkan seperti itu.

Cara kampanye Jokowi sangat berbeda dengan cara kampanye orang lain. Sangat jarang Jokowi berkampanye dengan tampil di kerumunan massa, memasang poster dan banner dimana-mana dan iklan di televisi. Jokowi selalu melakukan kampanye dengan turun ke jalan atau melakukan kunjungan ke tempat-tempat lain serta munculnya relawan dan simpatisan sosmed yang tidak resmi.

Cara kampanye Jokowi ini walau secara massa terlihat tidak tampak tetapi punya kekuatan kemenangan yang dahsyat. Foke sudah merasakannya di Pilkada Jakarta. Kesombongan menang satu putaran diluluhlantahkan oleh Jokowi dengan gerakan sosmed dan blusukkannya. Nah, apakah Prabowo bisa disimpulkan unggul dari Jokowi dengan mengumpulkan massa yang kemungkinan besar dibayar? Saya pikir tidak.

PDIP menyadari benar cara kampanye yang cocok dengan Jokowi. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotadurga mengatakan kampanye PDIP di Jakarta tak mengandalkan pengumpulan massa atau pawai. Musababnya, kampanye model lama itu cenderung menimbulkan kemacetan.

Kampanye yang melibatkan Jokowi, kata dia, lebih banyak mengandalkan kunjungan ke warga, atau yang lebih dikenal sebagai blusukan. Selain itu, PDIP akan melakukan kampanye yang bersifat membantu warga, seperti pengobatan massal dan bakti sosial (tempo.co).

Cara Jokowi ini sangat efektif dan efisien. Dana yang digunakan juga tidak banyak dan menampilkan kesederhanaan. Nah, jika dibandingkan cara Prabowo berkampanye, maka biaya kampanye bak bumi dan langit. Prabowo melakukan kampanye dengan biaya selangit. Prabowo saja pakai helikopter ketika kampanye di Bali. WOW!!!

Tetapi apakah itu jaminan bahwa massa lebih menyukai Prabowo? Saya pikir tidak, karena massa, sekali lagi, bisa dibayar untuk meramaikqn kampanye. Memang banyak yang akan memilih Prabowo tetapi tidak akan sebanyak yang memilih Jokowi. Setidaknya dari hasil survei dari lembaga survei yang ada. Belum lagi semakin besar gerakan #menolaklupa dan #melawanlupa terhadap capres pelanggar ham yang salah satunya ada Prabowo.

Mari kita lihat siapakah yang akan memenangkan partainya untuk bisa maju sebagai capres. Kalau Jokowi memenangkan PDIP maka dia akan menjadi capres begitu juga sebaliknya. Kalau gagal maka siap-siaplah hanya jadi cawapres atau penonton.

Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun