Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Pilihan

Persiapan Minim, Timnas pun Gagal di Piala AFF 2014

26 November 2014   13:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:49 352 0
Persiapan yang matang adalah salah satu kunci sukses sebuah keberhasilan. Tanpa persiapan yang matang maka target apapun yang dicanangkan tidak akan pernah berhasil, yang ada malah kegagalan. Persiapan yang matang saja belum tentu meraih kesuksesan jika tidak ditopang oleh faktor lainnya, apalagi jika tidak ada persiapan yang matang.

Inilah yang dialami oleh timnas senior Indonesia di Piala AFF. Persiapan yang tidak matang menuai kegagalan yang memalukan. Ya, timnas dengan persiapan seadanya ini dibantai Filipina dengan skor 4 gol tanpa balas. Padahal sebelumnya Fikioina tidak pernah sekalipun menang melawan Indonesia. Fakta yang tidak terbantahkan betapa timnas kali ini tampil sangat buruk.

Permainan timnas di Piala AFF 2014 memang sangat menyedihkan. Tidak adanya kesatuan tim dan kerap melakukan blunder tidak perlu di lini belakang. Kerja sama antar pemain tidak terjalin dan hanya mengandalkan umpan-umpan lambung dan daerah adalah bukti tidak matangnya persiapan tim. Belum lagi kondisi fisik pemain yang tidak prima.

Timnas kali ini memang dipersiapkan dengan tidak baik. Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 yang berlangsung hingga awal november adalah kendala besar bagi timnas untuk mempersiapkan tim dan mematangkan kerja sama tim. Pelatih tim sepak bola Indonesia, Alfred Riedl, harus mencari jalan terbaik untuk melakukan pemusatan latihan nasional. Pasalnya, sebulan menjelang digelarnya turnamen Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF), sejumlah pemain yang menjadi incaran pelatih asal Austria itu belum juga bisa bergabung.

Para pemain yang pernah keluar-masuk skuad Riedl selama masa pemusatan latihan nasional masih memperkuat klub masing-masing pada babak 8 besar di Liga Super Indonesia. "Itu masalah saya sejak awal pelatnas," kata Riedl saat ditemui di Lapangan Sepak Bola Sekolah Pelita Harapan, Tangerang, Senin, 27 Oktober 2014.

Riedl pun tak bisa berbuat banyak ihwal kesulitan memanggil para pemain yang menjadi incarannya. Ia hanya menyayangkan panjangnya masa libur kompetisi ketika harus mengalah dengan pemilihan umum legislatif dan pemilu presiden. "Terlalu panjang libur enam pekan," katanya. (Tempo.co)

Kondisi yang dikeluhkan oleh Riedl ini kenyataannya menjadi pengaruh besar dalam persiapan tim. Tim yang dibawa saat ini adalah tim yang dibentuk 11 hari sebelum dimulainya kompetisi Piala AFF. Halangannya adalah semifinal ISL yang dilaksanakan tanggal 4 November 2014 dan Final ISL 7 November 2014. Persiapan tim yang dilakukan mulai 4-19 November pun menjadi sia-sia ksrena kerangka tim inti akan sulit dicari dan dibentuk sebagai formasi inti dalam permainan di Piala AFF. Uji coba terakhir melawan Suriah adalah satu-satunya usaha Riedl untuk mencoba skema inti permainannya.

Akhirnya kita bisa lihat kegagalan yang terjadi di Piala AFF. Tidak ada lagi permainan hebat seperti yang dilakukan timnas asuhan Riedl pada Piala AFF 2010.  Saya bukan sedang ingin menjengkal peluang Indonesia yang masih mungkin lolos ke babak berikutnya, tetapi sangat miris kalau kita berharap Filipina membantai Vietnam lebih dari 4 gol sedangkan timnas kita kesulitan menahan Vietnam di partai perdana. Di atas kertas sudah tidak ada lagi peluang timnas Indonesia.

Saya berharap kegagalan 2 kali di Piala AFF menjadi pelajaran penting bagi PSSI dalam mempersiapkan tim. Jadwal kompetisi harus diatur dengan baik supaya bisa melakukan persiapan dengan baik. Jangan kita memasang target juara tapi persiapan seadanya. Yang kita dapatkan malah hasil yang sangat memalukan.

Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun