Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Menanti Niat Jokowi Menyelesaikan Karhutla Riau

28 November 2014   17:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:37 89 2
Jika tidak ada usaha dan niat yang serius maka tidak ada masalah yang bisa diselesaikan. Yang ada kita mudah putus asa dan lepas tangan. Apalagi jika ternyata masalah yang dibiarkan malah lebih menguntungkan diri sendiri, maka masalah akan dengan mudah dibiarkan begitu saja. Hal ini sepertinya ingin diakhiri Jokowi dalam kunjungannya ke Riau. Menseriusi usaha dan niat menelesaikan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sudah 17 tahun terjadi di Riau.

Karena begitu niatnya Jokowi menyelesaikan masalah kebakaran karhutla, Jokowi pun sampai membatalkan kunjungannya ke pasar bawah. Padahal sudah ada ratusan orang menunggu disana untuk menyambut Jokowi, saya salah satunya. Sempat kecewa namun begitu mendengar Jokowi rapat dengan serius menyelesaikan masalah ini saya pun tidak melanjutkan kekecewaan saya. Apalagi Jokowi juga menunda kepulangannya supaya besok pagi bisa kembali ke desa asap, desa Sei Tohor, Meranti.

"Besok Presiden Jokowi akan mencoba lagi terbang (fly over) besok pagi jam 7 pagi setelah tadi terhalang oleh cuaca buruk sehingga harus kembali ke Pakanbaru," kata Deputi UKP4 Mas Achmad Santosa, Rabu (26/11/2014).

"Presiden walaupun sudah sangat paham permasalahan karhutla namun ia ingin tetap melihat secara fisik ex wilayah karhutla dan wilayah-wilayah yang terdampak dari heli," sambung pria yang akrab disapa Ota ini. (Detik.com)

Niat yang serius untuk menyelesaikan kasus Karhutla memang harus dimulai dari level pemimpin. Jika pemimpin Riau tertangkap karena kasus pengalihan fungsi lahan, maka jelaslah sudah mengapa masalah ini tidak pernah diniatkan penyelesaiannya.

"Tidak ada terobosan, ini masalah niat, mau atau tidak menyelesaikan. Kita rapat dengan TNI/Polri, NGO, Pemprov, Pemkab, Kementerian Kehutanan, semuanya," ucap Jokowi kepada wartawan usai rapat.

Jokowi juga mengungkapkan tidak ada solusi untuk masalah ini. Sebab semua pihak sudah mengerti apa yang harus dilakukan, hanya saja lagi-lagi ini masalah niat. (Detik.com)

Setelah datang sekali lagi ke lokasi yang akan dituju, Jokowi akhirnya paham apa yang harus dilakukan. Dia melihat sendiri apa yang dilakukan masyarakat untuk mencegah karhutla yang tidak dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan pengguna lahan.

"Tadi saya meninjau langsung ke lokasi bekas kebakaran. Di sana tadi bersama masyarakat membendung kanal. Ini perlu ditata kembali agar tidak terjadi kekeringan," kata Jokowi.

Jokowi meminta pemerintah daerah harus membantu masyarakat menata kanal di sekitar kawasan hutan. Penataan kanal yang baik diharapkan bisa menjadi model bagi daerah lain agar pengelolaan gambut secara lestari bisa diterapkan. (Detik.com)

Penyebab utama gambut mudah terbakar adalah karena gambut itu kering. Nah, untuk mencegahnya tentu saja dengan membuatnya basah. Hal ini bisa dilakukan dengan apa yang dilakukan oleh warga yaitu membendung kanal supaya selalu ada air tergenang.

Masih menurut Jokowi, mengkonversi lahan gambut menjadi tanaman monokultur jika menimbulkan hama itu akan dievaluasi di Kementerian Lingkungan dan Kehutanan.

"Kalau memang perusahaan yang mengkonversi lahan gambut bisa merusak ekosistem, ya itu akan dievaluasi lagi. Biar Kementerian Lingkungan dan Kehutanan yang akan memutuskan," kata Jokowi. (Detik.com)

Jokowi sudah melihat dan mendengar secara langsung dari masyarakat tanpa disaring oleh pemerintah daerah. Jokowi bisa melihat bagaimana perjuangan mereka mencegah karhutla. Sekarang tinggal menanamkan niat dan memaksa pemerintah daerah dan instansi terkait meniatkan dengan sungguh-sungguh menyelesaikan masalah ini.

Saya sebagai warga Pekanbaru sangat besar harapannya supaya masalah ksrhutla bisa selesai dengan baik. Semoga tahun depan ketika Presiden Jokowi kembali datang, kabut asap mulai menipis dan semakin jarang terjadi. Supaya tidak terjadi lagi seperti tahun ini, Pekanbaru dan beberapa daerah lain menjadi kota asap, dimana udara menjsdi sangat berbahaya.

Terima kasih Pak Jokowi, kami menanti kesungguhan niat anda.

Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun