Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pagi yang Terlambat

12 Maret 2012   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:09 93 0
Kecantikan pagi menawarkan dirinya sebagai pembunuh bayaran,demikianlah mataku terjaga dari malam yang menyelimuti kenyataan

Terbukalah jendela kaca dan kudapati dunia kecilku, telanjang dada, duduk memeluk lutut dan tangan menggenggam tanah asalku

Bapa ku adalah tetua adat suku terasing dan Ibuku adalah lembaran-lembaran kitab yunani dan mesir kuno

Kecantikan pagi membawa serta udara malam berhembus ke utara, demikianlah dadaku belajar menoleh masalalu

Halaman belakang menyingkap telaga kecilku, tenang, tembus pandang dan seekor laki air minum darinya

Aku berumah di pedalaman sejarah dan kutata kisah ku di dalam museum ingatan

Memelihara keabadian sekuat daya

Kecantikan pagi akan senantiasa menghias dirinya, menjelma seorang pahlawan

demikianlah ia membunuh malamdan terang akan menjelaskan

betapa kecantikan menuntut harga setara duka kegelapan

Pagi yang terlambat, Bangkok 18 Nopember 2011 09:46 am

Angga Palsewa Putra

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun