Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Hari-hari yang Penuh Patah Hati

30 September 2019   18:35 Diperbarui: 30 September 2019   18:54 42 2
Ia meninggalkan Jawa dengan kecipak ombak dan secangkir kegelisahan yang tumbuh dalam dirinya - menjelang subuh pagi itu.

Ia bertualang menjelma apa saja, menjamah apa saja, merengkuh apa saja.

namun kelak bila berhenti, bila memang berhenti, bila harus berhenti
ia akan berhenti tepat di ulu rindu sebagaimana janjimu ketika itu
: sewaktu bersamanya merakit kasih merekat kisah remaja yang riang dan masih dan akan dan selalu terngiang

Ia meninggalkan Jawa dengan deru kapal, debur ombak, kepak camar, dan catatan patah hati yang sempurna di sorot matanya, di debar dadanya, di detak kenangan - tentangmu tentu saja. tentangmu. tentangmu tentu.

Di ujung cakrawala, ia menangisimu. Di ujung senja, ia menangisinya. Di ujung puisi, ia kelak tiba. ia mungkin tiba. tanpamu barangkali, atau denganmu mungkin saja.

tentang rindu
juga waktu
tentang waktu. juga rindu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun