Ia bertualang menjelma apa saja, menjamah apa saja, merengkuh apa saja.
namun kelak bila berhenti, bila memang berhenti, bila harus berhenti
ia akan berhenti tepat di ulu rindu sebagaimana janjimu ketika itu
: sewaktu bersamanya merakit kasih merekat kisah remaja yang riang dan masih dan akan dan selalu terngiang
Ia meninggalkan Jawa dengan deru kapal, debur ombak, kepak camar, dan catatan patah hati yang sempurna di sorot matanya, di debar dadanya, di detak kenangan - tentangmu tentu saja. tentangmu. tentangmu tentu.
Di ujung cakrawala, ia menangisimu. Di ujung senja, ia menangisinya. Di ujung puisi, ia kelak tiba. ia mungkin tiba. tanpamu barangkali, atau denganmu mungkin saja.
tentang rindu
juga waktu
tentang waktu. juga rindu.Â