kutemukan segelas sunyi
yang kerap kau igaukan
Di hingarnya lampu kendaraan
dan resah pengendara jalanan
melantunkan nyanyi sepi dan perih
yang tak habis-habis..
Di baris-baris kolom harian nasional
seorang pembuat anarki tersenyum pongah
menyatakan diri sebagai aktor intelektual
Di kolom komentar media sosial
orang-orang bodoh berakrobat
demi marwah junjungannya
Di sini
di depan segelas kopi
yang makin sunyi
saya menjadi pecundang
yang mengunyah kabar-kabar palsu
dengan sepenuh waktu.
Kendal - Simpang Raya KM 149