Seorang narapidana yang memiliki keahlian dalam memperbaiki barang-barang elektronik mengambil inisiatif. Dengan alat yang terbatas namun semangat yang tak terbendung, dia mulai memeriksa alat steamer tersebut. Dengan kecerdasannya yang terbatas pada pengetahuan yang dia punya, dia mulai memecahkan masalah yang ada.
Beralih dari alat-alat yang sederhana, dengan peralatan yang tersedia, narapidana tersebut memulai proses perbaikan. Dengan telaten dan penuh konsentrasi, ia membongkar alat steamer tersebut. Setiap bagian dilepas dengan hati-hati, setiap koneksi diperiksa dengan seksama.