Tentu kulit pada bagian tubuh yang setiap saat bisa dilihat. Misalnya, kulit wajah dan tangan. Kulit wajah dan tangannya terlihat segar. Tidak kering. Yang, menurut saya dalam keadaan sehat.
Oleh karena itu, saya menanyakan tindakan apa yang dilakukannya untuk menjaga kulitnya tetap sehat. Tetap terlihat segar. Usianya lebih tua daripada saya.
Tetapi, kulit tubuh saya lebih terlihat "tua" daripada kulit tubuhnya. Kalau kemudian saya tertarik mengenai tindakan dalam menjaga kesehatan kulit tidak berarti saya pesolek. Tidak. Saya hanya ingin meniru tindakan yang dipilih dalam menjaga kulit.
Pertanyaan saya dijawab dengan jelas. Saya tidak perlu menafsirkan terlebih dahulu jawabannya untuk mengerti maksudnya. Jawaban yang disampaikan mudah dilakukan oleh orang.
Tidak terbatas orang tertentu. Siapa pun bisa melakukannya. Kaya dan miskin tidak menjadi kriteria bisa melakukannya atau tidak. Sebab, tindakan atau lebih tepatnya terapi yang ditempuh hanya menggunakan air putih.
Air putih diminum secara rutin. Setiap bangun pagi, sebelum pergi ke toilet. Seingat saya, tiga gelas air putih yang diminumnya. Itu rutin dan sudah beberapa tahun dilakukan.
Dan, kesetiaan melakukannya bisa berbuah positif. Kulitnya masih kelihatan padat, tidak berkeriput dan kering, sekalipun usianya --seperti di atas sudah saya sebutkan---lebih tua ketimbang saya.
Cara itulah yang kemudian saya ikuti sejak saya menerima ilmunya. Rutin minum air putih setiap bangun pagi sebelum ke belakang. Tiga gelas, yang ukuran isi setiap gelasnya lebih kurang 330 mililiter.
Hingga kini, saya tidak berhenti. Tetap melakukannya meskipun teman saya itu sudah pensiun. Dan, hasilnya menyukakan.
Sebab, setidaknya kulit saya tidak sekering dulu seperti ketika saya belum rutin melakukannya. Puji Tuhan!
Beberapa kenalan yang melakukan seperti saya melakukannya, memiliki kesan yang sama. Bahwa terapi air putih memiliki keajaiban menjaga kulit tetap sehat dan segar.
Tetapi ingat, bahwa kenyataan tersebut tidak bisa simsalabim abrakadabra. Ada proses panjang yang harus dilakukan. Teman saya merutinkan diri minum air putih sudah bertahun-tahun. Pun demikian saya dan beberapa kenalan.
Jadi, rasanya tidak mungkin dalam menjalani puasa agar kulit tetap sehat hanya dengan saat berbuka dan sahur minum air putih secara rutin. Sekalipun, misalnya, masing-masing tiga gelas.
Waktu hanya sebulan, selama puasa, sangat tidak sebanding dengan waktu bertahun-tahun.
Tetapi, saya meyakini Anda yang selama puasa ini mulai merutinkan diri minum air putih setiap menjelang sahur dan terus melanjutkannya secara setia ke depannya setiap bangun pagi sebelum ke belakang, kulit sehat dan segar pasti Anda dapatkan.
Tentu tidak harus tiga gelas dengan ukuran masing-masing isi lebih kurang 330 mililiter yang rutin diminum setiap paginya. Tidak. Sebab, setiap orang memiliki ukuran sendiri-sendiri.
Lebih sedikit pun boleh. Lebih banyak juga boleh. Asalkan rutin dan sesuai dengan kekuatan tubuh.
Itu terapi alamiah air putih agar kulit tetap sehat dan segar, tidak terlihat kering. Coba saja kalau Anda ingin membuktikan!
Saya pun meyakini bahwa saudara-saudara yang menjalani ibadah puasa kali ini tetap memiliki kulit yang sehat dan segar jika kebiasaan minum air putih secara teratur sudah bertahun-tahun dilakukan.
Air putih, ternyata --begini salah satu murid (putri) saya merespon ketika saya berbasa-basi menanyakan kepadanya mengenai agar kulit tetap sehat selama puasa-- memiliki efek positif terhadap kulit saat melakukan wudu.
Membasuh wajah, tangan, dan kaki saat wudu dapat menyegarkan dan menyehatkan kulit. Sebab, kotoran yang menempel di ketiganya dapat hanyut oleh air, kecuali dapat mengembalikan pori-pori ke keadaan natural.
Dia mengakui bahwa jawaban ini diperoleh dari TikTok. Artinya, jawaban yang disampaikan ini terinspirasi dari TikTok. Ya, sekalipun begitu, saya tetap mengapresiasinya.
Dan, jawaban tersebut sepertinya sedikit banyak memiliki hubungan dengan tanggapan salah satu teman guru (wanita) manakala saya menanyakan tentang bagaimana kulit tetap sehat selama menjalankan puasa.
Disebutkan bahwa menjelang sahur, ia minum lima gelas air putih dengan ukuran isi per gelas lebih kurang 300 mililiter. Sekali minum dua gelas.
Selang beberapa waktu kemudian, minum lagi. Jadi, sepagi itu, dalam tubuhnya sudah kemasukan air putih lebih kurang 1,5 liter. Dan, sebab berkat minum air putih tersebut, diakuinya sampai hari ini, (Selasa, 11/4/2023) dirinya tetap dalam kondisi fit.
Hanya, untuk mendapatkan kondisi tubuh, termasuk kulit, selalu sehat dan segar selama menjalankan ibadah puasa dengan membiasakan diri konsumsi air putih, sekali lagi, tak sekadar simsalabim abrakadabra. Perlu ada proses dan kesabaran.