Kembali ke 129 tadi, sewaktu pembawa acara menanyakan tentang permasalahan ibu itu ke pak dirjen, dijawab bahwa sebenernya depsos sudah punya yang namanya telepon sahabat anak dengan nomor 129, dimana anak-anak bisa menelepon jika ingin mengadu. Walah..... serasa pengen teriak, saya yang kuper atau memang angka 129 itu yang gak pernah kedengeran?????
Bagaimana mungkin anak-anak tau 129 kalau selama ini tidak pernah ada sosialisasi, boro-boro sosialisasi, dari menterinya aja gak pernah saya dengar ngomongin soal ini (bahkan pembawa acaranya pun juga kaget karena baru tahu.. walah) jangan-jangan ini baru dibentuk tadi sore...............
Ketika dari komnas anak bertanya "trus kalo anak-anak telepon ke 129 dan bilang 'saya lapar' apa yang akan diperbuat operator?" diemmmmmmmmmmmmm.. gak ada jawaban....
Ketika ditanya jam kerja 129 dari jam berapa? dijawab dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore.............. Walahhhhh lha trus kalo kejadian malem gimana? diemmmmmm gak ada jawaban...
Whoalah indonesia tercinta....... kok ya gak pinter-pinter..... kapan majunya kalo begini........................
Cukuplah sedikit gerundelan ini... mo nerusin nonton pak dirjen lagi.........