Ada yang unik ketika aku dekati ibuku dengan maksud membantunya, juga sekalian menikmati sisa senja diatas lincak/bale-bale diteras rumah. Aku ambil beberapa plastik kecil yang sudah terisi tapi belum terikat dan kuhitung jumlah bawang yang ada didalamnya.
"Bu, ini kok beda-beda? kenapa tidak pakai timbangan saja?"
"kalo pake timbangan, nanti isinya akan sama."
"lho.. apa bawang-bawang ini akan dijual dengan harga yang berbeda?"
"ya tentu tidak lah.. kalo harganya beda, nanti kan ya malah bikin bingung"
"lhah terus? kenapa isi bawangnya beda-beda? ada yang selisih satu, ada yang itu besar-besar, dan ini ada pula yang acak."
"ini ibu sengaja.. supaya mereka bisa memilih"
"lha apa nanti tidak jadi masalah to bu? gimana kalo nanti yang kecil-kecil ini tidak laku? rugi kan?"
"semuanya pasti laku. Mereka akan memilih mana yang isinya bagus-bagus dulu, lha yang tidak dipilih hari ini, besok akan dipilih-pilih lagi.. begitu seterusnya, sampe habis. hehehe..."
Dengan sambil tertawa geli dan tak habis pikir, kamipun melanjutkan mengisi kantung-kantung plastik kosong yang masih tersisa. Tiba di plastik terakhir ibuku pun masih berkomentar
"Kalau di supermarket, semua orang bilang 'paling isinya sama semua'. Ambil, bayar, pulang dan diam."
Salam ^,^/