Sejak kecil saya termasuk penggemar berat kesenian tradisional Jawa Timur yang bernama ludruk. Jika ada ludruk yang pentas di kampung, pada sebuah hajatan sunatan atau pernikahan saya pasti nonton. Seperti biasanya, pada pagelaran ludruk banyak sekali penjual makanan, minuman, bahkan mainan anak-anak. Oleh karena itu, pada hari H-1 saya biasanya mengadakan OpsPur (Operasi Tempurung) alias minta uang kepada Bapak, Emak, Paman, Pakde, Bude, dan kerabat yang lain. Nonton ludruk dengan kantong tebal penuh koin sungguh asyik dan mengasyikkan. Sambil nonton bisa menikmati kacang rebus, tahu solet (tahu yang ada bumbu di dalamnya) atau membeli mainan.
KEMBALI KE ARTIKEL