Pesta besar ulang tahun Kompasiana ke 4 yang dipungkasi dengan acara Kompasianival sudah usai, tapi gema sipongangnya masih terngiang-ngiang...ngiang...ngiang...ngiang...iang...iang...ang..ng..ng.
Suasana gembira dan ceria terpancar dari wajah mereka yang mengikuti perhelatan akbar tahunan Kompasiana yang akrab disebut Kompasianival tersebut. Setahu saya sudah dua kali Kompasiana mengadakan Kompasianival. Adakah kemajuan atau perkembangan Kompasianival 2012 dibanding Kompasianival 2011? Ada yang mengatakan banyak perubahan dan kemajuan, ada pula yang mengatakan tidak.
Salah satu Kompasianer yang mengatakan tidak ada perubahan adalah saya. Apa indikasinya bahwa Kompasianival tahun ini tidak ada perubahan? Baiklah saya tunjukkan bahwa Kompasianival tahun ini masih tetap seperti tahun 2011 kemarin. Pertama pesta ulang tahun Kompasiana diadakan di Jakarta, seperti tahun 2011 kemarin bukan? Kedua , saya tidak bisa mengikuti Kompasianival lantaran saya berada di Solok Selatan Sumatera Barat, masih seperti tahun kemarin juga kan. Dan yang ketiga yang terpilih menjadi Kompasianer Terfaforitatau Kompasianer of The Year juga bukan saya. Berarti masih tetap seperti tahun lalu juga tidak ada perubahan.....hahahahahaha.
Maaf itu hanya bercanda kok, yang pasti dengan adanya Kompasianival Kompasiana semakin dikenal Terlebih lagi di pesta itu diikuti oleh banyak komunitas, tak perlu saya sebut satu persatu semua sudah tahu.
Meskipun saya tidak bisa mengikuti dan hanya plonga plongo karenajaringan internet ditempat kami lueleeeeeet buangeeeet, tapi saya tetap ikut bangga,bahagia dan bergembira. Hal itu setelah sesekali (jika jaringannya sedang normal) membaca reportase dari teman-teman Kompasianer yang kebetulan mengikuti acara Kompasianival tersebut.
Adakah manfaat atau sesuatu yang saya dapatkan dari Kompasianival tersebut, sebelum dan seudah acara selesai? Banyak sekali. Salah satu bukti apa yang seringkali saya katakan dalam beberapa tulisan saya bahwa dunia maya tak ada bedanya dengan kehidupan nyata. Dalam hal pergaulan atau pertemanan. Buktinya mereka yang selama ini belum pernah bertemu secara fisik, namun kerena akrab di Kompasiana dan bertemu di Kompasianival, mereka langsung akrab seperti saudara sendiri. Paling tidak saya melihatnya dari wajah-wajah sumringah dari foto-foto hasil jepretan Kompasianer hobi jepret maupun hobi dijepret.....hampir semua Kompasianer selalu tersenyum dalam foto........hehehe.
Kembali pada judul, tentang mengais dari sisa Kompasianival. Memang kata kais atau mengais mempunyai konotasi negatif. Seperti mengorek-ngorek ditempat kotor untuk mendapatkan sesuatu. Namun disini saya hanya akan mengatakan bahwa meskipun saya tidak lkut di Kompasianival, saya juga (masih) bisa ikut berpartisipasi, minimal membuat artikel yang ada kaitannya dengan Kompasianival. Tentu saja saya tidak bisa melengkapi tulisan saya dengan ilustrasi foto-foto hasil jepretan sendiri.......... (nggak bisa moto jarak jauh).....hiks..hiks..hiks.
Oleh sebab itu sebelumnya saya mohon maaf kepada Kompasianer yang foto-fotonya saya pinjam saya jadikan ilustrasi dalam tulisan ini. Terutama kepada Mas Harja Saputra, Mas Yusuf Dwiyono, Mas Stefanus Toni dan Kompasianer lainnya.Boleh kan Mas Harja? Terimakasih, Mas Harja baik deh. Mas Yusuf ganteng tenan...nggak pelit...hehehehe.
Dari sekian banyak foto-foto Kompasianival yang indah dan bagus-bagus (tentu dong, siapa yang njepret) terkadang ada beberapa foto yang unik. Saya tidak mengapresiasi atas keindahan dan keartistikan sebuah foto (yang sudah pasti artistik), namun saya akan menguak dari sisi keunikan sebuah foto yang kemungkinan besar tidak disengaja atau dibuat-buat. Bahkan saya rasa sang fotografernya tidak menyadari ada sesuatu yang unik dari hasil jepretannya.
Berikut ini ada beberapa foto yang saya dapati ada keunikannya :
Coba perhatikan pose mereka, saya yakin ini tidak di susun terlebih dahulu, namun seperti berjenjang.....apakah ini yang dinamakan tante paku? eh maksud saya susun paku?
Lihat keunikannya selain semuanya perempuan (entah iya entah entah, saya nggak sempat meriksa), yang memakai kacamata kebetulan ada dipinggir......hehehe.....ANGEL EIGH (gitu ya nulisnya).
Dimana letak keunikannya?....hahaha Mas Erri kapan mau habis kue itu, yang dipegang aja nggak ndangdiemplok apalagi yang dipiring itu masih sak tumpuk....mau makan risoles, eh kue apa itu ya, kok janjian bareng-bareng nggigitnya...satu..dua...tiiiiiiii......aemmmm .
Ini namanya nggak empan papan, masa didepan umum marah-marah sambil methentheng...hahaha.
Yang grogi apa ketakutan ya, kok malah yang pegang samurai.....hehehe
Indahnya mimpi dikerubuti 8 bidadari cantik-cantik.........gantian mimpinya Kong...hahaha
Nah ini dia yang kemarin seharian bersamaku......hehehe.....Min kalo bisa Kompasianival diadakan seminggu sekali Min, jangan setahun sekali..kelamaaaaannn.......hihihi.
Apa Anda bilang ! seharusnya bukan saya yang jadi terfavorit ? hahahaha.....makanya menulislah dengan aktif, kreatif dan tentunya harus inspiratif kalu ingin jadi pemenang.
Demikianlah hasil kaisan saya dari yang tersisa di Kompasianival.
Sekali lagi saya ucapkan terimakasih yang fotonya saya jadikan dolanan.
Mohon maaf yang foto dirinya saya oret-oret, tak ada niat untuk menjadikan sebagai bahan hinaan, sekadar bercanda dan ini hanya bentuk ekspresi kegembiraan saya dalam ikut meramaikan Kompasianival.
Dusmin,eh Selamat ulang Tahun Kompasiana yang ke 4.
Selamat Kompasianer of The YearMaria Hardayanto.
Selamat Kompasianer TerfavoritStefanus Toni A.k.a Tante Paku.
*****
Solok Selatan, 22-11-2012
Pak De Sakimun
Foto-foto dipinjam dari Kompasiana Harja Saputra dan Tante Paku sebelum diedit.