Ruang kelas 6 SD Poentjak Goenoeng yang awalnya tenang, tiba-tiba terjadi kegaduhan. Bahkan bangku-bangku yang sebelumnya tertata rapi dan ruang kelas yang asri, ikut berantakan centang perenang. Hal itu disebabkan oleh dua orang murid yang—sebetulnya cerdas-cerdas, bila tidak bisa dibilang jenius—sedang berantem saling pukul, saling lempar apapun yang mereka dapatkan. Kapur tulis, penghapus papan, sandal, sepatu, bahkan pot bunga dijadikan sebagai alat untuk melukai “lawan”nya.