Tidak dari pembawa pena tapi dari mereka yang telah kenyang berkelana
Adalah abad yang jadi acuan, bukan dasa apalagi saharwarsa
Waktu berbilang usia memang lebih makul sekitar seratusnya
Orang-orang bijak itu tuturkan hakikat rasa
Di lembaran yang telah seperempat abad usia
Ikat tiap halaman dengan syukur dan doa
Wadahi tiap lara dengan bejana rela
Irisan-irisan kepiluan air mata
Ruam kepahitan realita tentu pernah mendera
Abaikan dengan hati baja
Sulam dengan benang indah berupa asa
Agar tersampaikan pesan para tetua bahwa
Nirwana terajut di tiga perempat abad lebih berikutnya
Tinggal niat yang harus dijaga
Andai ada kejutan-kejutan seru di tiap anak tangga
Raga batin juga telah tegak bersiaga
Atur latih raga setiap paginya
Impit pikir berlebih dengan ketenangan dan jeda
Nikmati tiap tahapan dengan lebih dewasa
Ambil pengalaman sebagai guru paling utama
Dengan senyum ibu, yakin semua akan bahagia