Pada tulisan terdahulu tentang karakter suami ideal, saya telah menyampaikan karakter yang pertama (http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/28/suami-ideal-disayangi-isteri-bukan-ditakuti/), karakter kedua (http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/29/suami-ideal-menundukkan-ego-untuk-keharmonisan-keluarga/), karakter ketiga (http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/30/suami-ideal-3-selalu-membahagiakan-isteri/), karakter keempat (http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/01/suami-ideal-4-fokus-melihat-sisi-kebaikan-isteri/), dan karakter kelima (http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/02/suami-ideal-5-mengenali-perubahan-dan-perkembangan-isteri/). Pada tulisan ini saya ingin menambahkan karakter suami ideal berikutnya. Keenam, suami ideal selalu mendekat kepada isteri, bukan menjauh. Jika anda tengah marah kepada isteri, atau menyimpan kekesalan kepada isteri, apa yang anda lakukan? Semakin mendekat kepada isteri, atau semakin menjauh ? Jika pada kondisi seperti itu anda menuruti emosi, melontarkan kata-kata yang menyakitkan, menampakkan mimik muka merah, apalagi sampai menyakiti fisik isteri, artinya anda menjauh.
KEMBALI KE ARTIKEL